Jumat, 28 November 2014

KPK akan Awasi Penyaluran Dana Bantuan Desa oleh Kementerian PDT

Jakarta - Mulai tahun 2015, Kementerian Pedesaan dan PDT akan menyalurkan dana bantuan desa sebesar Rp 1 miliar per desa. Jumlah dana yang akan digulirkan pun sangat besar. Oleh sebab itu, KPK akan mengawasi proses penyaluran dana itu.

"‎Uang yang Rp 1,4 miliar itu yang akan dibagikan ke desa itu kan perlu asistensi. Pengawasan pada desa yang sebelumnya belum pernah memperoleh dana secara langsung. Nanti itu akan diserahkan pada masing-masing‎ desa secara langsung‎," kata Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi, di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2014).

Menurut Johan, angka yang akan digulirkan pemerintah memang sangat besar. Hal itu yang membuat KPK harus turun tangan ikut mengawasi.

"‎Kajian pemetaan terhadap itu nanti, karena ini uang yang bergulir sangat besar sekali dengan lebih dari 70 ribu desa," jelas Johan.

Menteri Pedesaan dan PDT, Marwan Jafar, juga setuju jika KPK turun tangan dalam mengawasi pengucuran dana desa itu. 

"Kami akan kerja sama dengan KPK untuk mengawasi program kurang lebih Rp 1,4 miliar itu yang akan kita lakukan secara bertahap, karena sesuai dengan kemampuan APBN kita, nah itukan 10 persen bukan dari APBN secara menyeluruh, tapi 10 persen dari dana transfer daerah, karena kalau sekarang dana transfer daerah Rp 700 triliun, itu berarti dana untuk desa sekarang lebih Rp 70 triliun," ungkap Marwan.

Kamis, 27 November 2014

Program Pengobatan Gratis



Lam Hasan - Warga Desa Lam Hasan, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, berbondong bondong mendatangi Meunasah Desa Lam Hasan untuk mendapatkan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan yang digelar Pihak Puskesmas Lampisang, Rabu (26/11/2014). 

Perwakilan Dokter dari Puskesmas  menjelaskan, bakti sosial itu merupakan program kepedulian pihaknya kepada masyarakat sehingga tercipta hubungan yang harmonis, sekaligus membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  "Hal ini merupakan kontribusi nyata dari puskesmas bagi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah Kecamatan Peukan Bada," terangnya. 

Sekretaris Desa Lam Hasan Rizal Azhar mengucapkan terima kasih atas bantuan berupa pelayanan serta pengobatan gratis yang dilakukan Pihak Puskesmas kepada warganya. Dia berharap, program tersebut dapat terus menjadi agenda selanjutnya untuk meningkatkan kesehatan warga desa Lam hasan. "Atas nama Pemerintah Desa Lam Hasan, kami sangat mengapresiasi dan semoga hubungan baik dengan Pihak Puskesmas Kecamatan Peukan Bada yg berdomisili di Lampisang tetap terjalin agar program-program serupa bisa kembali dilakukan untuk masyarakat Desa Lam Hasan," harapanya.

Salah satu warga Desa Lam Hasan, M.Juned (54), mengaku sangat senang dengan pengobatan gratis yang diadakan Pihak Puskesmas di desanya. Bapak Empat anak ini sudah hampir setahun mengalami penyakit asam urat, namun tak bisa berobat lantaran kurang memiliki biaya. "Alhamdulillah ada yang ngadain berobat gratis. Kalau gak ada begini, gak bisa berobat. Kepengen berobat tapi biayanya gak ada. Jangankan buat berobat, buat makan sehari-hari aja masih kurang," tutur M.Juned yang tinggal di dusun Payaloe itu.

Dia berharap, kegiatan sosial serupa dapat kembali diladakan untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat Gampong Lam Hasan. "Mudah-mudahan pengobatan gratis seperti ini bisa ada lagi,"Tambahnya

Rabu, 19 November 2014

Peta Kerawanan Desa

              Peta Kerawanan Gampong

Gampong Lam Hasan adalah sebuah kesatuan masyarakat yang sampai saat ini mengalami kondisi kerawanan yang tinggi dalam masalah kesejahteraan sosial masyarakat ,Kesehatan masyarakat dan ketebelakangan pendidikan masyarakat  yang harus cepat ditanggulangi dalam 5 tahun kedepan.

Kerawanan sosial kemasyarakatan yang dirasakan di gampong Lam Hasan saat ini adalah kerawanan pengangguran, kerawanan kemiskinan, kerawanan pendidikan dan kerawanan kesehatan.

Untuk mengetahui kondisi kerawanan sosial dalam wilayah gampong Lam Hasan  dapat dilihat dalam Peta Gampong dan Peta Tata Ruang Gampong yang menggambarkan  kondisi  permasalahan dan kerawanan tersebut. (lihat peta kerawanan gampong dan tabel 3.a dan peta kerawanan gampong)

Kerawanan Pengangguran

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan tabel kerawanan, maka dusun Payaloe mengalami tingkat kerawanan tertinggi usia kerja yakni berada pada posisi 0.69 %, dari ketujuh dusun yang lainnya, dusun Lampoh Sukon 0.55 %, dusun Lampoh Raya 0.27 %, dusun Lamdan 0.21 %, Komplek Pola Permai 0.07 %. Sedangkan dua dusun lainnya yaitu Komplek BTN dan Dharma Sakinah tidak ada pengangguran.Tingginya tingkat pengangguran di dusun Payaloe dikarenakan beberapa hal :
a.   Tingkat pendidikan warganya maksimal tamatan SMA terutama yang laki-laki, namun warga perempuannya sudah ada beberapa orang yang melanjut pendidikan sampai kepeguruan tinggi. Dengan demikian membuat pola pikir masyarakat cenderung berpikir temporer dalam menyelesaikan masalah, misalnya mereka berkerja hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja.
b.  Dikarenakan tingkat pendidikan yang rata-rata tamatan SMA, maka kebanyakan dari mereka hanya menjadi buruh kasar seperti, tukang bangunan,Sopir Truk,Tukang Becak dll. Perkerjaan yang mereka geluti ini sifatnya tidak tetap dan hanya pada waktu tertentu saja. Dari data yang ada jumlah usia kerja di dusun Payaloe 282 orang, yang berkerja 272 orang sedangkan 10 orang lainya berkerja tidak tetap.

Kerawanan Kemiskinan

           Tingkat kerawanan kemiskinan tertinggi di Gampong Lam Hasan terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Lamdan, Lampoh Raya, Lampoh Sukon, dan Payaloe dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
a.       Hampir semua penduduk masing-masing dusun yang bersangkutan sudah berkeluarga.
b.  Jumlah penduduk usia wajib kerja banyak yang menganggur dan tidak mempunyai perkerjaan yang tetap
c.      Tingkat pendidikan masyarakat yang masih kurang dan rendah

        Sedangkan untuk 3 dusun yaitu Dusun Pola Permai, Dusun Dharma Sakinah dan Dusun Komplek BTN, jumlah usia kerja yang wajib berkerja tergolong banyak dan sudah mempunyai penghasilan tetap dikarenakan :
1.   Warga ketiga dusun tersebut pada umumnya sudah mendapatkan perkerjaan yang layak seperti Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN, Pengusaha, Pedagang, Pekerja Sektor Jasa dll.
2.    Tingkat kesejahteraan warga dari 3 dusun tersebut termasuk dalam Kelompok Masyarakat Keluarga Sejahtera.
3.  Ketergantungan terhadap kelangsungan mendapat pekerjaan tidak berpengaruh pada tingginya angka pengangguran.

Kerawanan Pendidikan

Perkembangan tingkat pendidikan di Gampong Lamhasan dari tahun ke tahun sampai dengan periode ini diuraikan dapat digolongkan pada tingkat peningkatan yang spontanitas, hal tersebut dikarenakan mulai tumbuhnya pola pikir orang tua terhadap kelangsungan pendidikan anak-anaknya sehingga pada suatu saat nanti pendidikan terhadap anak merupakan sasaran utama bagi orang tua. Target utama yang diharapkan dengan tingginya tingkat pendidikan masyarakat di Gampong Lam Hasan akan dapat mengisi kesempatan dan lapangan kerja yang tersedia untuk jangka waktu 3 – 4 tahun kedepan. Tingkat pendidikan masyarakat Gampong Lam Hasan berdasarkan jenjang pendidikan adalah sebagai berikut :
1.             Play Group
2.             Taman Kanak-kanak
3.             SD/MI
4.             SMP/MTs
5.             SMA/MA/Pesantren Modern/Pesantren Terpadu
6.             Diploma III
7.             S – I / S – II / S – III

Berdasarkan  perubahan dan perkembangan pola tumbuh masyarakat dari generasi sebelumnya sampai dengan generasi sekarang, hampir seluruh masyarakat Gampong Lam Hasan telah mendapatkan Pendidikan Dasar secara baik. Apabila dilihat dari tingkat kerawanan dari segi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, maka kerawanan pendidikan sangat berpengaruh pada masyarakat potensial usia

30 – 45 tahun. Hal tersebut dikarenakan generasi usia dimaksud masih rendah tingkat pendidikanya.

Kerawanan Kesehatan


Gampong Lam Hasan terletak di ujung barat perbatasan dengan kotamadya Banda Aceh yang terdiri dari salah satu pembahagian dari 26 gampong di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dan bergabung dengan mukim Lambaroeh, jarak dengan pemerintahan Kecamatan 150 Meter dengan ibu kota Kabupaten 56 Km dan dengan ibu kota Provinsi 7 Km. Pada tahun 2008 jumlah penduduk yang mengalami penyakit menular sebagaimana yang tercantum dalam keputusan bupati Aceh Besar tentang petunjuk teknis penyusunan RPJMG nomor 216 tahun 2007 yang kemudian direvisi menjadi nomor 74 tahun 2008 yang menyebutkan ada 7 penyakit menular dan mematikan. Gampong Lam Hasan sudah terbebas dari beberapa penyakit dan yang tertinggal hanya malaria saja. Hal ini berdasarkan dari informasi kader posyandu gampong Lam Hasan. 

Jumat, 14 November 2014

SEJARAH ASAL USUL GAMPONG LAM HASAN (HISTORY OF ORIGIN DESA LAM HASAN)

Dalam sebuah riwayat, menurut cerita para orang tua dahulu, kata LAM berarti DALAM dan HASAN diambil dari kata POHON ASAN yang tumbuh sangat besar pada zaman dahulu ataupun HASAN Arti dalam Bahasa Arab Kebaikan, jadilah daerah tersebut dengan nama desa LAM HASAN. Jaman dahulu desa Lam Hasan adalah hutan rumbia, kemudian datanglah orang dari Nias bernama Yahwa Lehat yang menurut para orang tua dahulu adalah orang yang pertama kali datang kehutan rumbia tersebut. Yahwa Lehat dengan beras. Keturunan dari Yahwa Lehat sudah tidak ada lagi karena menurut cerita adalah orang kaya yang memiliki tanah yang luas, tanah-tanah itu didapatnya dari hasil membuka lahan di hutan rumbia dan membeli tanah dari orang miskin yang ditukarnya orang tua mereka sudah menjual tanahnya dan kemudian pindah ke Medan. Jadi pengertian dari gampong Lam Hasan dalam bahasa arab LAM artinya : Sungguh dan Hasan artinya : Baik  berarti gampong Lam Hasan adalah Gampong Kebaikan”. ( a history, according to the parents first story, the word means IN and HASAN LAM is taken from the word TREE ASAN that grow very large in ancient times or HASAN meaning in Arabic Goodness, be the area with the village name LAM HASAN. Lam ancient village Hasan is jungle thatch, then came the people of Nias named Yahweh Lehat that according to the parents first is the person who first came the forestry thatch. Yahwa Lehat with rice. Descendants of Yahwa Lehat no longer exists because the story is a rich man who has a vast land, land it gets from the clearing in the woods thatch and bought land from poor people who trade for their parents had sold their land and moved to Medan. So the notion of a village Lam LAM Hasan in Arabic means: Really and Hasan means: Good means Hasan Lam village is Gampong Goodness ". )


Sejarah Pemerintahan Desa (History of the Village Government)


Sistem pemerintahan Gampong Lam Hasan berazaskan pada pola adat / kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu, pemerintahan gampong dipimpin oleh seorang Keuchik dan dibantu oleh dua orang wakil Keuchik karena pada saat itu dalam susunan pemerintahan gampong belum ada istilah kepala dusun. Wakil Keuchik pada saat itu juga memiliki peran dan fungsi yang sama seperti halnya kepala dusun pada saat ini. Imum Mukim memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan pemerintahan gampong, yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintahan gampong dan dalam memutuskan sebuah putusan hukum adat.

Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong, Tuha Peut juga sangat berperan dan berwewenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan  gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Keuchik. Imum Meunasah berperan mengorganisasikan kegitan-kegiatan keagamaan. Pada zaman dulu roda pemerintahan dilaksanakan di rumah pak Keuchik dan di lapangan (tengah-tengah masyarakat) karena pada saat itu belum ada kantor Keuchik sampai tahun 1989 (semi permanent) dibangun yang didanai oleh Pemda tingkat II.

Urutan pemimpin pemerintahan gampong Lam Hasan atau Keuchik menurut informasi para para tua Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut: 

a. Periode diatas tahun 1947

Pada periode ini gampong Lam Hasan di pimpin oleh Keuchik M. Amin dan M. Insan.
Menurut narasumber yang masih ada di gampong, pada masa itu Aceh masih berkuasanya
pemerintah Hindia Belanda maka peraturan yang mengatur tentang gampong adalah peratutran
yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda yakni Indische Staatsregering (SI), pasal 128 SI,
peraturan ini lebih memperjelas otonomi dan pengakuan pemerintah Hindia Belanda pada
keberadaan gampong termasuk lembaga dqan pranata lokalnya, peraturan ini akan berlaku jika
ada pernyataan pemberlakuan oleh gubernur pemerintah Hindia Belanda. Dalam peraturan ini
belum ada batasan jelas berapa tahun sejkali akan dilakukan pemilihan keuchik baru.

Pada saat pemerintahan Jepang memegang kekuasaan yakni pada tahun 1944 membuat
satu peraturan yang disebut Osamu Seirei no. 7 tahun 1944. Hal yang menonjol dari peraturan
baru ini adalah dibatasinya masa jabatan keuchik menjadi 4 tahun saja. 

b. Periode tahun 1947-1959

Periode tahun 1947-1959 kuasa pemerintahan gampong Lam Hasan di pegang oleh A. Rahman, sistem kepemimpinan yang beliau laksanakan tidak kaku sehingga masyarakat mau melakukan apa saja yang hasilnya adalah untuk kemaslahatan gampong, hal ini terbukti dengan masyarakat mau melakukan gotong royong untuk mengangkut batu guna membuka lorong-lorong baru di gampong. Pada masa itu penunjukan sebagai keuchik dilakukan oleh para hulu balang, masa kepemimpinan A. Rahman selama 12 tahun.

c. Periode tahun 1959-1963


Tampuk pimpinan gampong Lam Hasan pada periode tahun 1959-1963 di pegang oleh M. Hasan, pemerintahan gampong dijalankan penuh denga rasa empati dan solidaritas dan tanpa pandang bulu. Keuchik M. Hasan memimpin gampong selama 4 tahun dan masa jabatan beliau berakhir karena beliau meninggal dunia.

d. Periode tahun 1963-1967

Roda pemerintahan pada periode tahun 1963-1967 dipegang oleh Keuchik Abdullah Puteh. Pada masa beliau juga dana bandes (dana bantuan desa) pertama kali mulai di terima oleh gampong. Kondisi pemerintahan pada masa itu sudah sangat baik tapi beliau tidak lama memegang jabatan hanya 4 tahun karena beliau sakit dan akhirnya mengundurkan diri.

e.  Periode tahun 1967-1982 (konflik Aceh)

Keuchik Yahya Adam memerintah gampong Lam Hasan selama 15 tahun. Kondisi pemerintahan pada saat ini juga cukup baik, masyarakat mau menuruti semua hal yang diembankan kepada mereka. 

f.  Periode tahun 1982-1999 (konflik Aceh) 

Ini adalah periode terlama sepanjang sejarah berdirinya gampong Lam Hasan, periode ini (tahun 1982-1999) jabatan Keuchik dipegang oleh M. Yunus Anzib. Banyak hal yang dilakukan seperti, membangun beberapa infrastruktur dasar gampong (meunasah permanent dan pakai keramik, pembangunan lapangan volly, pembangunan kantor keuchik semi permanent, dll). Hal ini berjalan karena masa pemerintahan beliau dinilai baik oleh masyarakat, tapi kemudian karena sudah terlalu lama menjabat sebagai keuchik beliau mengundurkan diri.

g. Periode tahun 1999-2006 (tsunami dan pasca tsunami) 

Setelah Soeharto turun dari jabatan presiden selama 32 tahun Desa Lam Hasan di pimpin oleh keuchik Sulaiman Hasan. Pada masa kepemimpinan beliau juga tsunami melanda Aceh dan setelah pasca bencana banyak NGO (lokal, nasional maupun internasional) yang bekerja untuk merehabilitasi dan merekonstruksi Aceh. Gampong Lam Hasan sebagai salah satu gampong yang terkena bencana gempa dan tsunami yang cukup dasyat tersebut juga mendapat bantuan yang sangat banyak pada saat itu, diantaranya di bidang infrastruktur, ekonomi, palayanan umum dan sosial budaya. Beliau tidak terpilih lagi masa gampong melakukan pemilihan keuchik secara langsung saat itu.

h. Periode tahun 2006-2012

Keuchik Buchari MY merupakan keuchik ke 9 dalam catatan sejarah gampong Lam Hasan. Melanjutkan perjuangan keuchik Sulaiman Hasan, banyak juga hal yang sudah dilakukannya. Masa kepemimpinan beliau juga dinilai baik oleh masyarakat sama dengan delapan keuchik sebelumnya.

i. Periode tahun 2013-2019

Setelah berakhir masa jabatan Keuchik Buchari MY,masyarakat gampong melakukan pemilihan keuchik yang baru secara langsung. Abdurrahman Asyek  adalah keuchik yang ke 10 dan beliau menyambungkan pemerintahan keuchik lama dan juga beliau menambahkan visi misi nya untuk gampong Lam Hasan


Sejarah Pembangunan Desa Lam Hasan

pembangunan sangat minim dari semenjak tahun 1935 sampai dengan tahun 1997, kalau pun ada hanya pembangunan skala yang sangat kecil, dan itu pun berasal dari swadaya masyarakat. Baru dari periode tahun 1999 mulai adanya pembangunan yang signifikan sampai pada saat pasca Tsunami. Untuk pembangunan sebelum tsunami sampai saat pasca tsunami dapat dilihat berikut ini :

a. Periode tahun 1935

Pemerintah Lam Hasan pada masa ini berhasil membangun meunasah temporer (dinding dari papan dan atap dari daun rumbia), meunasah ini berhasil dibangun dengan cara masyarakat bergotong royong mencari dan menjahit daun rumbia dan segala macam kebutuhan yang diperlukan.


b. Periode tahun 1947-1959

Pada periode ini Gampong Lam Hasan mulai membuka lorong-lorong baru maupun jalan yang tembus ke Gampong lain. masyarakat juga melakukan gotong royong untuk mengangkut batu-batu gunung  


c. Periode tahun 1963-1982

Pembangunan yang sangat tampak adalah pembangunan meunasah dari semi permanent,menjadi permanent
d. Periode tahun 1982-1999


Periode ini ada beberapa pembangunan yang dilakukan yaitu , Pembangunan lapangan volly, Pembangunan kantor keuchik semi permanent, Pembuatan plafon meunasah, Pemasangan keramik meunasah.

e. Periode tahun 1999-2006

Setelah tsunami melanda Aceh pada tanggal 24 Desember 2004 sudah banyak sekali pembangunan yang mampu di lakukan oleh gampong Lam Hasan, hal ini dilakukan dengan bantuan dari berbagai macam NGO baik itu lokal, nasional maupun internasional. Pemerintah berhasil membangun jalan setapak sepanjang 600 meter, membangun pustu dan polinses yang di bantu oleh PLAN, pembangunan sebagian kecil rumah korban tsunami, pemindahan lapangan volly dari belakang meunasah menjadi ke depan meunasah, bantuan cash for work untuk pembersihan gampong, pendataan ulang penduduk yangs elamat dari bencana, pemetaan lahan dan pembuatan sertifikat tanah.

f. Periode tahun 2006-2012 

Menyambung kepemimpinan keuchik tahun sebelumnya, pada periode tahun ini juga banyak sekali pembangunan yang dilakukan dan pembengunan ini masih terus berlanjut. Pembangunan-pembangunan tersebut seperti, Pembangunan kantor keuchik permanent, Pembenahan kembali meunasah, Melanjutkan pembangunan rumah bantuan korban tsunami sampai selesai, Pembuatan buku village planning, pembenahan ADM gampong, Pembangunan lapangan volly baru, Pembuatan pagar meunasah, Pembangunan ulang kantor PKK, Pembangunan rumah sewa milik desa, membuka jalan baru dan lorong baru (setapak dan hotmix), Pembuatan drainase (sekunder,primer), Pembuatan Pagar dan Gapura meunasah, Pembuatan teras meunasah dan pemasangan keramik, Pembuatan Pagar Pewakaf tanah untuk meunasah, Pagar Kuburan Korban Tsunami, Gudang Parkir, Dapur Umum Meunasah, Pembelian Tanah Kuburan  TPU seluas 1682 M2 dan Pembenahan struktur pemerintahan gampong, Pemilihan dan pelantikan tuha peut, Pembentukan karang taruna (hidup baru), Mengadakan turnament bola volly antar gampong (Polsek Cup), Membangun jaringan kerja dengan pihak NGO (pembangunan gampong), Pembuatan ulang serifikat tanah untuk korban tsunami, Pembangunan pagar kuburan massal, Penyususnan dokumen RPJMG, RKPG dan APBG, Pembentukan yayasan Walsama dan Aneuk Yatim Aneuk Nanggroe serta pemilihan pengurusnya, Pembentukan kelompok pengajian ibu-ibu, pengajian laki-laki di meunasah, Pembelian teratak untuk aset gampong, Mengaktifkan gotong royong gampong, Mengaktifkan kembali partisipasi penduduk dalam berbagai acara, Pembentukan pengurus BHA (Badan Harta Agama), Pembentukan pengurus syarikat Kematian, Pelatihan Komputer untuk perangkat desa dan TPG, studi banding ke Malang dalam rangka mempelajari keberhasilan Malang dan Tuban dalam meningkatkan pendapatan asli gampong dengan BUMG Depot Air Isi Ulang dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP). 


g.  Periode tahun 2013 sampai sekarang


Masa baru Keuchik Abdurrahman Asyek, beliau berjuang untuk memperbaiki kondisi sosial dan pemerintahan gampong, dengan pedoman kinerjanya, gampong Lam Hasan kembali mendapat bantuan dari PNPM dan gampong menambah satu unit kedai dan lapangan bola kaki sementara.

Inilah sekilas Tentang Sejarah Asal Usul Dan Pemerintahan Desa Lam Hasan dari Tahun 1947 sampai dengan sekarang. (Here's a glimpse On the Origins and History of the Village Administration Lam Hasan from 1947 up to now.) By.Rizal Azhar.




Minggu, 02 November 2014

Belum Tersedianya Tempat Pembuangan Sampah & Saluran Yang memadai

Warga Desa Lam Hasan, Kecamatan Peukan Bada,Aceh Besar mengeluhkan tidak tersedianya tempat pembuangan sampah (TPS) sementara dan Saluran yang layak.Akibatnya untuk membuang sampah rumah tangga, warga terpaksa membawa sampahnya Ke Tempat pembuangan sampah yang lumayan jauh jaraknya atau membuang disekitar Rawa-rawa yang ada di Desa. Persoalan ini sebenarnya sudah sejak lama dikeluhkan, tapi belum ada solusi dari aparat terkait.“Kami sudah sejak lama meminta agar di wilayah kami dibangun tempat pembuangan sampah sementara, agar warga tidak kesulitan membuang sampah. Jangan seperti saat ini, kami hanya bisa membuangnya di sekitar rawa-rawa atau membawa sampah kami ke TPS yang jaraknya lumayan jauh,minimal ada mobil truk pengangkut sampah yang masuk ke desa guna untuk mengangkut sampah yang sudah sangat banyak tersebut,” Kata Nuraini (40), warga Dusun Lampoh Sukon Desa Lam Hasan, Senin (1/11/2014).Selain tidak tersedianya TPS, warga juga mengeluhkan saluran air di Dusun Lampoh Sukon dan Lampoh Raya yang harus segera dinormalisasi oleh Pihak Kecamatan setempat.“Warga khawatir jika turun hujan, dibeberapa Dusun di Desa Lam Hasan, pasti terendam banjir. Masalahnya Saluran Yang telah Lama rusak dan sampah sudah penuh di saluran. Jadi kita harapkan segera lakukan normalisasi oleh pihak terkait,apalagi bila lingkungan tercemar pasti akan banyak penyakit yang akan timbul akibat pencemaran lingkungan,”.Sementara Aparatur yang berwenang didesa ( Lurah ), Abdurrahman Asyek membenarkan jika warganya mengeluhkan soal lokasi pembuangan sampah dan saluran air.“Kita sudah mengajukan permohonan kepada Pihak yang terkait baik itu dari Pihak Kecamatan Maupun Dinas Kebersihan, agar merealisasikan keluhan itu. Kita harapkan masyarakat bersabar menunggu. Memang juga sudah ada warga melapor, agar saya cepat mengusulkan TPS sementara dan Rehab Saluran di lokasi yang dikeluhkan oleh warga, dan itu sudah saya ajukan,” papar Abdurrahman Asyek.